Menko PMK Pratikno Tinjau Progres Pembangunan Huntara bagi Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi – upsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi beberapa waktu lalu telah menyebabkan ribuan warga harus mengungsi slot bet 100 dan kehilangan tempat tinggal.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah memutuskan untuk membangun huntara sebagai solusi sementara sebelum hunian tetap dapat disediakan. Pembangunan huntara ini dilakukan di atas lahan seluas 11 hektare di Desa Konga, Kecamatan Titehena, dan direncanakan dapat menampung 2.079 kepala keluarga.
Baca juga : Hasto PDIP: Jokowi Sangat Khawatir Terhadap Kemunculan Anies
Progres Pembangunan Huntara
Dalam kunjungannya, Menko PMK Pratikno menyampaikan bahwa pembangunan huntara dilakukan secara bertahap dan paralel dengan pembangunan hunian tetap. “Semuanya kita lakukan secara bersamaan ya, jadi paralel baik itu hunian tetap nanti kita akan cek, hunian sementara sudah dimulai sambil menunggu tenaga kerja bantuan dari TNI,” ujar Pratikno saat meninjau lokasi.
Pratikno memastikan bahwa huntara tersebut siap ditempati sesegera mungkin. “Nanti satu blok jadi langsung digunakan, tadi dari BNPB, panitia pelaksana sudah menyanggupi akan selesai dalam waktu dua bulan, karena sebentar lagi kita akan menghadapi musim hujan. Jadi semaksimal mungkin, di saat Nataru, posisi pengungsi sudah ada di huntara,” katanya.
Spesifikasi Huntara
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menjelaskan bahwa satu huntara akan ditempati oleh lima kepala keluarga. “Kami akan bangun minimal 400 huntara. Kami mengerahkan TNI 200 orang yang dibagi menjadi 15-20 tim, karena dalam satu huntara itu membutuhkan enam orang, pengerjaannya selama seminggu,” ujarnya.
Setiap unit huntara memiliki panjang enam meter dan lebar 18 meter, dilengkapi dengan satu kamar khusus untuk setiap keluarga, lantai cor, konstruksi baja ringan, serta atap seng. Selain itu, dalam kompleks huntara juga akan dibangun sekolah darurat, ruang serba guna, dan ruang ibadah untuk mendukung kebutuhan para penyintas.
Tantangan dan Solusi
Pembangunan huntara ini tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk kondisi cuaca yang tidak menentu dan keterbatasan tenaga kerja. Namun, dengan dukungan dari TNI dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan pembangunan huntara dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kolonel Inf Hery Setiono, Tenaga Ahli BNPB sekaligus Danpospenas Bencana Gempa Bumi, menjelaskan bahwa lahan pembangunan huntara merupakan milik warga Desa Konga, yang terbagi di dua hamparan dengan total luas 11 hektare. “Sehingga kehidupan langsung sudah bisa berjalan,” tambahnya.
Dampak Pembangunan Huntara
Pembangunan huntara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Dengan adanya huntara, para penyintas dapat memiliki tempat tinggal sementara yang layak dan aman, sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan sehari-hari dengan lebih baik. Selain itu, pembangunan huntara juga diharapkan dapat mengurangi beban posko pengungsian dan memberikan rasa aman bagi para penyintas.
Kesimpulan
Kunjungan Menko PMK Pratikno untuk meninjau progres pembangunan huntara bagi penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan solusi cepat dan tepat bagi masyarakat yang terdampak bencana. Dengan pembangunan huntara yang dilakukan secara bertahap dan paralel dengan pembangunan hunian tetap, diharapkan para penyintas dapat segera memiliki tempat tinggal yang layak dan aman. Dukungan dari TNI dan koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan pembangunan huntara ini. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi para penyintas dan membantu mereka untuk bangkit kembali setelah bencana.